Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Pencegahan dan Pengobatan Virus Covid-19 pada Tubuh Manusia Berdasarkan Agama Hindu

5 April 2023   08:27 Diperbarui: 5 April 2023   08:33 60 0
          Pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus Sars-CoV-2 menyebabkan banyak orang khawatir dan takut yang berlebihan serta tidak masuk di akal. Pemerintah telah mengerahkan banyak cara untuk menangani pandemi Covid-19 ini yaitu dengan menggalakkkan sosial distancing, rajin mencuci tangan, work from home ( WFH), memakai masker dan masih banyak lagi. Negara juga berupaya menjalin kerjasama dengan negara yang ada di dunia untuk menemukan vaksin atau obat untuk covid-19. Banyaknya spekulasi yang muncul pada pandangan masyarakat dari munculnya virus ini salah satunya yaitu dari dari sudut pandang Sastra. Sebagai salah satu contohnya yaitu sudut pandang Sastra Hindu.

          Menurut sudut pandang agama hindu masyarakat di Bali sudah tidak asing dengan adanya pandemi dikarenakan di mana pada waktu lampau sering terjadinya wabah seperti covid-19 ini yang dimana dengan penyebutan yang berbeda diantaranya yaitu seperti gering, sasab, maupun merana. Hal ini yang menyebabkan mengacu pada situasi wabah yang dimana dengan cepat menular antara satu dengan yang lainnya yang menyebabkan sakit hingga kematian. Kita bisa melihat contoh wabah yang menyerang pada masa lampau yaitu ketika Rsi Markandeya ketika ingin menata peradaban di Bali , beliau menghadapi sebuah wabah dimana banyak dari pengikutnya yang sakit dan meninggal dunia secara tiba-tiba dengan waktu yang sangat cepat. Rsi Markandeya mengatasi wabah tersebut dengan cara melakukan tapa brata yang dimana beliau tidak makan ( berpuasa)  serta bertapa untuk meminta petunjuk kepada Tuhan dalam menyelesaikan wabah yang disebut gering ini. Setelah sekian lama bertapa, Beliau Rsi Markandeya menghindari wabah penyakit tersebut dengan cara menanam pancadatu yang dilakukan di Pura Besakih. Jadi pada masa lampau kita bisa mengetahui menurut sastra Hindu cara mencegah serta menangani wabah tidak hanya secara sekala atau kasat mata tetapi juga bisa dilakukan dengan cara niskala ( tidak kasat mata) .

          Sastra Hindu juga memiliki sebuah lontar yang menjelaskan tentang sebab-sebab serta jenis-jenis malapetaka atau wabah atau pandemi yang akan datang dan cara mencegahnya yaitu Lontar Roga Shanghara Bumi. Dalam lontar tersebut kita bisa ambil contohnya yaitu jika pada sasih kaulu atau bulan Februari dalam kalender masehi dan sasih ketiga atau bulan september dalam kalender masehi dapat dapat diprediksi akan terjadi wabah atau pandemi yang mengakibatkan banyak orang meninggal. Jika hal ini terjadi di lontar tersebut juga dijelaskan bagaimana cara menanganinya yaitu dengan cara menghaturkan atau melaksanakan upacara keagamaan di segara ( pantai),  danau, ataupun gunung untuk memohon keselamatan bersama.

          Sastra Hindu pada Lontar Roga Sanghara Bumi ini juga dijelaskan cara-cara serta upaya yang harus dilakukan dalam menghadapi Pandemi yaitu dengan cara orang yang sakit tidak boleh memasuki kerajaan, orang cuntaka tidak boleh memasuki arela suci yang disucikan yang bertujuan untuk mencegah penyebaran virus yang cepat. Selain itu lontar ini juga menjelaskan bahwasanya jika terjadi pandemi diharuskan untuk menjaga jarak sosial ( social distancing) , serta melakukan karantina yang menurut sastra Hindu, karantina yang efektif dilakukan di kuburan dikarenakan dikatakan bahwasannya jika seseorang yang sedang sakit itu meninggal dunia, maka proses pemakamannya bisa cepat serta meminimalisir terjadinya penularan. Apabila orang tersebut sembuh secara niskala dia telah berhasil meminta bantuan kepada Dewi Durga yang dimana di dalam sastra Hindu diyakini sebagai asal dari penyakit.

          Secara sekala teks-teks ( isi)  dari lontar tersebut  menawarkan alternatif sosial distancing serta pembatasan akses masuk di suatu wilayah yang bisa kita tawarkan pada sekarang ini untuk alternatif dalam penanganan Covid-19. Dalam wabah serta penanganan yang sudah dijelaskan oleh sastra Hindu pada lontar ini  bahwa kita bisa menyimpulkan protokol penanganan pandemi saat ini telah pernah dilaksanakan pada masa lampau yang dilakukan oleh masyarakat bali yang sejalan dengan pemerintah serta berbagai kearifan lokal yang ada di dalamnya. Upaya ini harus kita terus jalankan, melihat track record di masa lalu yang berhasil melalui wabah penyakit. Pada masa sekarang ini yang harus kita lakukan adalah disiplin serta tertib untuk mematuhi anjuran pemerintah dengan melakukan diantaranya pembatasan kegiatan di luar ruangan, selalu menjaga keberhasilan lingkungan dan tubuh, memakai masker saat berpergian ke luar serta yang paling utama adalah selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa supaya pandemi Covid-19 ini segera berakhir

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun