Semua orang bisa dan berhak menjadi penggerak literasi. Terlepas dari berbagai perbedaan latar belakang yang mendasari. Hal ini dikarenakan krisis literasi di Indonesia sudah berada pada taraf yang membahayakan. Menurut data PISA (Program for International Student Assessment), pada 2016 Indonesia berada di peringkat 62 dari 70 negara berdasarkan skor membaca siswa. Sedangkan, UNESCO pada 2012 dengan data statistiknya menyatakan bahwa indeks minat baca di Indonesia sekitar 0,001%. Artinya dalam setiap 1.000 orang, hanya satu orang yang memiliki minat baca.
KEMBALI KE ARTIKEL