Pekat dalam menanti mata terpejam
Sentuhan malam kian meraba mesra
Itulah diri dalam belenggu tanpa suara
Kendati jenuh tak ada sapa
Kendati penuh tak ada hampa
Maka tak ada derita
Maka aku tak henti
Dalam ingar tanpa nada
Riuh rendah tanpa suara
Kian mengekang daya
Resah meraba angan
Hanya keluh di muka hendak
Hanya kesah akan hasrat
Maka tak ingin anjak
Maka kian melarut
Â
Nampak niskala
Namun terlampau mesra