Iqra' merupakan diksi semu yang ditafsirkan dengan berbagai makna oleh setiap manusia. Alih-alih dipahami dengan sekedar makna "bacalah!". Diksi ini terlampau filosofis bagi kaum-kaum yang menganggap diri mereka terpelajar akan tetapi tidak mau untuk belajar akan makna yang sebenarnya. Jika dengan membaca dapat membuka cakrawala dunia, maka apalah makna membaca tanpa mengeja ?. Ketentuan
iqra' yang telah disakralkan sebagai aktivitas magis dibuat tereduksi secara nyata oleh beberapa orang yang menganggap diri mereka terpelajar. Karena watak dan karakteristik "pembaca" yang arogan, seolah-olah
iqra' dimaknai hanya sekedar membaca. Lantas pengejaan atas membaca dilupakan dan disingkirkan dari makna hakikat yang tersematkan secara konsekuen.
KEMBALI KE ARTIKEL