Logika tidak terbatas pada status sosial, warna kulit, agama, atau identitas lainnya. Ia merupakan alat universal yang mengarahkan manusia untuk berpikir dengan benar. Setiap orang, baik dari kasta atas, menengah, maupun bawah, dapat mengakses logika. Baik orang berkulit putih, coklat, maupun hitam, semua memiliki akses yang sama terhadap logika. Agama pun tidak membatasi akses pada logika---baik Islam, Kristen, Hindu, Buddha, maupun ateis, semua berhak menggunakannya. Logika hadir bukan untuk mendukung kelompok tertentu atau kepentingan ideologi, tetapi untuk siapa saja yang berakal dan mampu berpikir kritis.
KEMBALI KE ARTIKEL