Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Kebebasan adalah Determinis

12 Maret 2024   01:41 Diperbarui: 14 April 2024   21:04 64 4
Kita mengetahui bahwa Allah Swt. memberikan manusia kehendak bebas agar manusia dapat melakukan tindakan yang diinginkannya atau tidak diinginkannya secara sadar, tanpa dipengaruhi oleh faktor eksternal. Tujuan dari pemberian kebebasan ini adalah agar manusia memiliki kesadaran akan kedudukannya di antara makhluk lainnya. Namun, karena adanya kebebasan tersebut, sebagian besar manusia cenderung melanggar kodrat dan posisinya dengan makhluk lain.

Secara umum, kehendak bebas manusia dapat dibagi menjadi dua, yaitu kebebasan yang melanggar kodrat penciptaan dan kebebasan yang sesuai dengan kodrat penciptaan. Manusia yang menggunakan kebebasannya untuk melanggar kodrat Tuhan cenderung mengikuti hawa nafsu mereka. Mereka ini cenderung terjebak dalam godaan dunia. Sementara itu, manusia yang menggunakan kebebasannya sesuai dengan kodrat penciptaan didasarkan pada keimanan. Mereka ini selalu mengikuti syari'at atau ketentuan Tuhan dalam kehidupan mereka. Inilah dua bentuk kebebasan yang dapat ditemui dalam kehidupan nyata.

Dari penjelasan di atas terkait klasifikasi kebebasan, sedikit pengantar sebelum penulis masuk lebih dalam tentang makna kebebasan itu. Karena yang menjadi objek bahasan penulis dalam tulisan ini adalah pada "apakah kebebasan yang dianggap sebagai kebebasan adalah sebuah kebebasan, ataukah hal itu sebenarnya menunjukkan akan keterbatasan?".

Dalam kehidupan ini kita akan menemukan hampir sebagian besar orang meyakini apa yang kemudian ia lakukan adalah atas kebebasannya dan bukan sebuah paksaan. Misalnya; ingin makan, berjalan, beribadah (bagi yang beriman), mengkritik, berpendapat, memilih pasangan hidup, dan lainnya sebagainya. Hal itu memang benar, bahwa apapun yang kita lakukan adalah atas dasar kebebasan kita. Namun, pernahkah kita bertanya tentang kebebasan itu? Tentu inilah yang kemudian banyak di abaikan. Hampir sebagian besar orang tidak menyadari bahwa suatu kebebasan yang dianggap bebas pada dirinya sebenarnya hal itu menunjukkan di saat itulah ia tidak bebas (determinis).

Berdasarkan apa yang kemudian diangkat dia atas sebagai problem, hal inilah yang kemudian menjadi fokus bahasan penulis. Klaim dasar penulis dari problem di atas adalah "kebebasan yang di anggap bebas sebenarnya adalah ketidakbebasan". Atas dasar klaim inilah penulis akan membahas "kebebasan" ini secara mendalam, dan juga menunjukkan bahwa "manusia semuanya sebenarnya adalah determinis".

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun