Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Cinta yang Menangisi Luka

26 Oktober 2011   10:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:29 192 0

Sempat padanya (cinta) ku bertanya.

Gerangan apa dia(cinta) menangis?

Jawabnyalukapergi dan menghilang.

Kutanya kemana?

Jawabnya tak tahu.

Aku merasa heran./Mengapa kau menangis? Harusnya kau bahagia./ Tak adaluka makakau (cinta) akan menjadi utuh tak tergores, takkan pernah meneteskan air mata. /Takkan ada sedih hanya tawa.

Dia (cinta) diam dan tersenyum pahit.

Kau Tanya mengapa?

Jawabnya kau pun tahu, katanya: aku (cinta) takkan sempurna jika tak bersamaluka./ Karenalukayang mengajarkan seperti apa aku (cinta) yang sesungguhnya./ Tanpalukaaku (cinta) hanya kepalsuan dibalik tawa, aku (cinta) takkan pernah tahu bagaimana cara bangkit dari keterpurukan./ Tanpaluka, aku (cinta) tak pernah sekuat ini.

Dia (cinta) balik bertanya. Kau tahu mengapa kau sekuat ini sekarang? Pernahkah kau sadar?

Karena ada aku (cinta) dan dia(LUKA)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun