“Tidak hanya pejuang fisik, tapi juga pejuang intelektual”. Demikianlah kalimat yang acap kali dilontarkan Nurhayati, saat ditemui Dosen Fakultas Ilmu Budaya ini dikediamannya, Rabu (28/8). Perempuan dengan nama lengkap Nurhayati Rahman ini begitu terpukul, saat mengetahui Retno Kencana Colliq Pujie Arung Pancana Toa (1812-1876), Ratu Kerajaan Lamuru (sekarang wilayah Kabupaten Bone) dan Pancana (salah satu kerajaan bawahan kerajaan Ternate saat ini menjadi wilayah Kabupaten Barru) dinobatkan tanda kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma oleh Presiden Bambang Yudhoyono.