Sekitar satu bulan lagi saya dan seluruh teman-teman yang duduk di bangku kelas 3 insyaAllah akan resmi meninggalkan seragam putih abu.
Tentu saja kita semuaberkeinginan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Memilih Perguruan Tinggi favorit dan jurusan terakreditasi .
Namun terkadang kita dihadapkan pilihan-pilihan yang cukup membingungkan.
Ada beberapa hal yang biasanya menjadi bahan pertimbangan para calon mahasiswa untuk melanjutkan studi.
Seperti pada umumnya, kita pasti ingin melanjutkan studi sesuai minat dan kemampuan yang kita miliki.
Namun, bagaimana jika ternyata keinginan kita tak sejalan dengan orang tua?
Biasanya beliau-beliau akan cenderung menuntut kita untuk memilih jurusan yang dianggapnya paling tepat. Apalagi pada anak perempuannya, dengan alasan perbedaan gender, pekerjaan yang menjanjikan atau bahkan meneruskan usaha turun-temurun.
Memang, tidak ada orang tua mana pun yang ingin menjerumuskan anaknya melainkan memberikan yang terbaik untuk mereka. Namun, jika pada prakteknya ternyata kita tak menjalani sepenuh hati, apakah masih pilihan tersebut menjadi yang terbaik?