Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Cinta dan Amarah

18 Agustus 2019   06:19 Diperbarui: 18 Agustus 2019   06:28 113 9
Langit malam telah menggelap
Bintang malam telah menetap
Bertaburan dan berkedap-kedap
Panorama alam terindah sebagai atap

Jendela kamar terbuka lebar
Angin dingin malam bergerak menampar
Hembusannya sekuat cengkeraman akar
Suaranya Seberisik halilintar

Hati ini memerah terbakar
Panasnya bagaikan besi yang terbakar
Khayalan terbang tinggi bak burung camar
Saat dirimu bungkam enggan berikrar

Gurat wajahmu masam tanpa senyuman
Ku tatap matamu sembari ketakutan
Khayalanku pecah penuh angan
Karena ku disini takut kehilangan
Cinta tulusmu yang membuatku nyaman

Antara cinta dan amarah
Aku sayang namun aku gundah
Kau dan aku tiada yang salah
Keadaanlah yang membuat resah
Kesalahpahaman yang tak terarah

Aku tau ini tak baik
Kita hanya berusaha tuk melakukan yang terbaik
Cinta kita sungguh unik
Selalu mencari cara untuk berbalik
Hingga kita melupakan masalah yang pelik

Aku hanya mencintaimu, kaupun begitu
Kau hanya merindukanku, akupun begitu
Kita hanya manusia sekeras batu
Dapat bersatu oleh cinta yang satu
Lupakan masing masing ego yang kaku
Hanya untuk bersatu

Ego kita sama-sama ditekan
Amarah dilebur dan dipadamkan
Kesalahpahaman direkonsiliasikan
Saling pengertian ditingkatkan

Hanya cinta yang dapat melunakkan
Serpihan hati yang telah berantakan
Hanya kelembutan yang bisa memadamkan
Guratan amarah yang merisaukan

Senyum itu terpancar lirih
Kata-kata mulai bergeming
Sampai saat itu terjadi
Hati ini mulai mendingin
Jiwa ini mulai damai

Kita mulai tahu bagaimana bersikap
Karena kita ingin sama-sama menetap
Bukan untuk saling menyayat
Tapi kita hanya ingin mampererat
Cinta yang telah tersirat

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun