Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Serunya Berpetualang Mengulik Miskonsepsi Fisika Hukum Newton bersama Siswa SMA Negeri 2 Pare

12 Desember 2023   22:59 Diperbarui: 13 Desember 2023   00:02 116 0

                Pare? Kota kecil yang terkenal dengan Kampung Inggris. Di benak saya tergambar bayangan pulang ke kampung halaman. Sejak SMP sampai SMA saya mengenyam pendidikan di Pare. Setelah melihat daftar sekolah dalam program Asistensi Mengajar, saya langsung tertuju pada SMA Negeri 2 Pare. SMA Negeri 2 Pare dahulu adalah sekolah favorit yang saya impikan. Tidak disangka-sangka tidak lagi menjadi siswa namun saya ke SMA Negeri 2 Pare sebagai pengajar dalam program AM (Asistensi Mengajar) Tahun 2023-2024. Tentu saja, hal ini membuat saya senang karena selain dekat dengan rumah juga memiliki kesempatan untuk memperoleh banyak pengalaman baik dalam prosesnya.

               Saya adalah seorang Mahasiswi semester 7 yang sedang menempuh program studi S1-Pendidikan Fisika di Universitas Negeri Malang. Dalam proses pembelajaran di  bangku perkuliahan dari semester 1 hingga semester 6 banyak sekali teori-teori fisika dan pendidikan yang telah diperoleh. Ilmu akan terasa lebih bermakna ketika mampu diterapkan dalam kehidupan. Pada semester 7 ini, saya mengambil kesempatan berpartisipasi dalam salah satu program MBKM  (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yakni program Asistensi Mengajar untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh beserta menambah pengalaman lebih banyak terkait dunia pendidikan.

           Berbagai kegiatan yang harus dilakukan antara lain akademik, non akademik dan administrasi sekolah. Kegiatan akademik utama yang saya lakukan dalam program Asistensi Mengajar adalah kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Sebagai calon guru Fisika tentu saya menyadari bahwa banyak siswa yang tidak suka atau kesulitan dalam mempelajarinya. Selain itu, banyak pemahaman konsep yang kurang tepat dan tertanam sangat dalam pada siswa tentang suatu materi fisika. Salah satu materi yang banyak mengalami miskonsepsi (pemahaman konsep yang salah) adalah Hukum Newton (Setyabudi & Rosdiana, 2020).

          Hukum gerak Newton merupakan salah satu dasar mekanika klasik. Dalam fisika, Hukum Newton penting dan dapat digunakan dalam menjelaskan berbagai fenomena Fisika. Hukum Newton dibedakan menjadi tiga yakni Hukum I Newton, Hukum II Newton, dan Hukum III Newton. Ketiga hukum tersebut saling berkaitan satu sama lain. Tidak akan ada Hukum II Newton jika tidak ditemukan terlebih dahulu Hukum I Newton sehingga berurutan dan saling berhubungan.

          Pembelajaran di dalam kelas tidak selalu harus menggunakan metode ceramah namun dapat juga dilakukan dengan metode lain. Salah satu metode yang dapat diterapkan adalah menghubungkan materi Hukum Newton dengan kehidupan sehari-hari melalui pembentukan kelompok kecil dengan model pembelajaran Cooperative Learning. Penjelasan konsep tidak hanya dapat dilakukan secara lisan namun juga dapat menunjukkan suatu video atau gambar realisasi penerapannya. Fisika akan lebih mudah dipahami ketika dapat menjumpai fenomena dalam kehidupan sehari-hari.

          Gambar 1. Pembelajaran Cooperative Learning dengan menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari


Gambar 2. Penyampaian materi dengan media Pembelajaran berupa PPT berisi visual fenomena terkait Hukum Newton


         Pembelajaran dengan model Cooperative Learning berbantuan media Power Point berisi keterkaitan materi Hukum Newton dengan kehidupan sehari-hari membuat suasana kelas menjadi lebih interaktif. Diawali dengan menjelaskan materi singkat ke siswa kemudian dilanjutkan dengan memberikan pertanyaan terkait fenomena apa saja dalam kehidupan sehari-hari tentang Hukum Newton. Antusias terlihat ketika siswa banyak menyebutkan dan mencari fenomena dalam kehidupan sehari-hari. Setelah, memahami berbagai konsep siswa secara mandiri kemudian guru memberikan feedback dengan menjelaskan konsep materi yang benar.

           Pembelajaran yang dilakukan tidak hanya sampai pada tahap memberikan pemahaman konsep yang benar kepada siswa namun memeriksa pemahaman konsep siswa. Dalam mengetahui pemahaman konsep fisika maka dilakukan tes diagnostik untuk menganalisis kesalahan-kesalahan konsep yang masih sering terjadi di dalam kelas. Konsep di Fisika dianggap sangat penting. Tes diagnostik yang digunakan adalah tes diagnostik tiga tingkat. Tes ini diharapkan mampu memberikan siswa gambaran konsep yang benar dan salah terkait Hukum Newton.

Gambar 3. Pengerjaan Tes Diagnostik Hukum Newton

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun