Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Tentang Bintang, Dee, Aku, dan Ibuku

30 April 2013   16:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:21 153 0

Selimut hitam telah menutupi langit semenjak jarum jam merangkak ke angka delapan. Cahaya kerlap-kerlip lampu jalan, menjadi pemandangan yang paling indah, dikala waktu pulang ke rumah tiba. Kaca jendela mobil angkutan umum kota seakan mampu membingkai setiap keindahan suasana malam di kota kelahiranku, Makassar. Kebisingan jalan dan hiruk pikuk orang-orang yang sedang mencari pengganjal perut pada malam hari, menjadi musik instrumen maha dasyat di pendengaranku.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun