Pada tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda Indonesia dari berbagai suku, agama dan golongan berkumpul dalam  kongres dan mengucapkan sumpah yang menegaskan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
 Partisipasi pemuda tidak hanya sekedar seruan kemerdekaan tetapi juga mengandung semangat nasionalisme yang membantu memperkuat ikatan solidaritas Indonesia.
 Dalam konteks ini, nilai-nilai Pancasila sebagai dasar berdirinya Negara Indonesia terdapat dalam semangat  Sumpah Pemuda.
 Nilai-nilai Pancasila, termasuk lima sila, tidak hanya menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia tetapi juga menjadi prinsip pengikat dalam  perjuangan  kemerdekaan dan persatuan bangsa.
 Pengertian Nilai-Nilai Pancasila Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia yang terdiri dari lima sila yang memuat nilai-nilai luhur dan ajaran moral yang menjadi pedoman  kehidupan berbangsa dan bernegara.
 Setiap sila  Pancasila membawa nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan kesejahteraan sosial, keadilan dan perdamaian bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Lima sila Pancasila adalah: 1.
 Ketuhanan Yang Maha Esa - Mencerminkan pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mengandung nilai-nilai keimanan dan toleransi antar umat beragama.
 2.
 Kemanusiaan yang adil dan beradab – Menekankan perlunya menghormati martabat manusia, keadilan dan hak asasi manusia.
 3.
 Indonesia Bersatu – Mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa yang majemuk, menghargai keberagaman dan menjaga keharmonisan sosial.
 4.
 Demokrasi intelektual dalam musyawarah/perwakilan - Menyiratkan pentingnya sistem demokrasi dan musyawarah untuk mengambil keputusan yang adil dan tepat.
 5.
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia – Mengutamakan keadilan sosial di bidang ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
 Nilai Pancasila dalam partisipasi pemuda Partisipasi pemuda yang dijanjikan pada tahun 1928 mempunyai tiga janji pokok  yang menjadi landasan persatuan bangsa Indonesia.
 Tiga pokok ikrar tersebut adalah: