atau tentang perihnya luka
tapi engkau terus menusukkan kata-kata berdarah
dan lihatlah lukisan yang kau gurat
tentang benci, marah, makian dan kesumat
satu warna, hitam pekat!
matamu memancar curiga
dari hatimu menerawang amarah
selain dirimu, adalah dosa, musuh yang layak musnah!
mengalirlah semua tuduhan
bahwa engkaulah sejatinya korban
hanya kepadamu saja, datang ketidakadilan
lalu panji-panji itu engkau angkat
dengan janji-janji dan sejuta nubuat
bahwa Dia merestui semua yang kau perbuat
maka aku akan terus menuliskan sedih
tentang api yang melahap negeri
sampai engkau mengerti, sampai nuranimu kembali!
Jakarta, 2 September 2019