Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Risalah Pesta Manusia

14 November 2024   21:24 Diperbarui: 14 November 2024   21:32 21 0
Beginilah suasana tiap pagi di rumah Sofiah, rumah sederhana, wadah menyempurna. Rumah cinta dan rasionalitas, wadah silaturahmi jiwa. Setiap pagi, akan didapati gelas kopi yang tinggal ampas, berserakan di lantai. Kadang juga masih separoh terisi. Bungkus rokok, jangan ditanya. Berbatang-batang rokok tumbang, menjelma abu yang diterbangkan angin.
Cuman itu? Tentu tidak. Apa spesialnya jika cuman itu. Yang spesial, terdapat juga beberapa buku berserak meninggalkan rak-raknya. Sebagian tertumpuk, sebagian tergeletak di lantai. Sebagian tertutup, sebagian dibiarkan terbuka melambai. Papan tulis putih menjelma hitam, penuh tulisan yang rumit dibaca. Namun bisa diterka, itu adalah kerangka-kerangka teori.
Fiks. Semalam, mungkin juga tiap malam, ada pesta di rumah Sofiah. Pesta apa? Pesta manusia. Yah pesta manusia. Buku, papan tulis, spidol adalah jejak-jejak pesta manusia. Kopi dan rokok, adalah bumbunya. Dalam pesta manusia, tak ada tuak, tak ada yang bikin muak. Tak ada penari striptis, tak ada transaksi-transaksi pragmatis.
Pesta manusia adalah proses persejiwaan, bukan persetubuhan. Jiwa-jiwa yang bersenyawa, berdansa dalam gagasan. Jiwa-jiwa yang kontra, berlaga dalam logika. Yang tak cukup argumentasi, tumbang tanpa berdarah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun