Cuman itu? Tentu tidak. Apa spesialnya jika cuman itu. Yang spesial, terdapat juga beberapa buku berserak meninggalkan rak-raknya. Sebagian tertumpuk, sebagian tergeletak di lantai. Sebagian tertutup, sebagian dibiarkan terbuka melambai. Papan tulis putih menjelma hitam, penuh tulisan yang rumit dibaca. Namun bisa diterka, itu adalah kerangka-kerangka teori.
Fiks. Semalam, mungkin juga tiap malam, ada pesta di rumah Sofiah. Pesta apa? Pesta manusia. Yah pesta manusia. Buku, papan tulis, spidol adalah jejak-jejak pesta manusia. Kopi dan rokok, adalah bumbunya. Dalam pesta manusia, tak ada tuak, tak ada yang bikin muak. Tak ada penari striptis, tak ada transaksi-transaksi pragmatis.
Pesta manusia adalah proses persejiwaan, bukan persetubuhan. Jiwa-jiwa yang bersenyawa, berdansa dalam gagasan. Jiwa-jiwa yang kontra, berlaga dalam logika. Yang tak cukup argumentasi, tumbang tanpa berdarah.