Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Best Practice

27 Februari 2024   14:58 Diperbarui: 27 Februari 2024   15:18 110 0

BEST PRACTICE
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA  DENGAN PROJECT   BASED LEARNING (PJBL)  DALAM MENINGKATKAN KREATIFITAS DAN SEMANGAT PESERTA DIDIK
DALAM MEMBUAT MEDIA KLIPING DI KELAS VII IPS




Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Profesi Guru (PPG) DALJAB TAHUN 2023









DISUSUN OLEH:

NAMA: FITRA KELANA, SE
NIM                  :231012300173
KELAS:EKONOMI
KELOMPOK : 2




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU UNIVERSITAS P AMULANG
2023
 
LK. 3.1 Panduan Penyusunan Hasil Best Practice


Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran



LokasiSMP YPI Darussalam Ciputat Tang-sel
Lingkup PendidikanSEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
PenulisFitra Kelana, SE
Tanggal Aksi4 X @40 menit (2 Pertemuan)
Pertemuan 1 : Hari /tanggal : senin, 22 Januari 2024 Pertemuan 2 : Hari/tanggal  : Selasa, 23 Januari 2024
Mata PelajaranIPS
MateriKEBUTUHAN, KEINGINAN, DAN KELANGKAAN
TujuanMeningkatkan motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS pada meteri kebutuhan, keinginan, dan kelangkaan dalam
ketrampilan membuat Media kliping

Situasi

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah: mengapa best practice praktik baik) ini penting dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggungjawab mahasiswa PPG Daljab
Pada saat pelaksanaan proses pembelajaran tidak lepas dari permasalahan permasalahan yang ditemui ketika melaksanakan proses tersebut. Permasalahan permasalahan tersebut ditemui khususnya ketika siswa mengalami kurangnya motivasi dalam  belajar.

Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan dalam pembelajaran. Seorang peserta didik akan belajar dengan baik apabila ada faktor pendorongnya yaitu motivasi belajar. Peserta didik akan belajar dengan sungguh-sungguh jika memiliki motivasi belajar yang tinggi. Motivasi belajar adalah seluruh daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan darikegiatan belajar yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat dicapai.
Dalam pembelajaran di kelas, motivasi belajar siswa cenderung rendah. Hal ini disebabkan karena dalam pembelajaran, guru belum mengembangkan strategi atau metode pembelajaran yang menarik sehingga mendorong minat dan motivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran tersebut. Dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, motivasi belajar adalah hal yang sangat penting. Motivasi bagi siswa
dapat mengembangkan aktifitas dan inisiatif, dapat mengarahkan akan memelihara ketekunan dalam melakukan
 
kegiatan belajar. Tanpa adanya motivasi terkadang siswa sangat malas dalam belajar. Motivasi belajar sangat berperan mendorong peserta didik mencapai keberhasilan belajar mereka.

Kurangnya motivasi belajar merupakan salah satu gejala dalam proses belajar yang ditandai dengan berbagai tingkah laku yang berlatar belakang dalam diri maupun di luar diri siswa.
Beberapa tingkah laku tersebut antara lain: menunjukkan hasil belajar yang rendah, hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan, lambat dalam mengerjakan tugas-tugas kegiatan belajar, menunjukkan sikap-sikap yang kurang wajar (tidur dikelas), menunjukkan tingkah laku yang berkelainan, seperti membolos, datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR), mengganggu di dalam atau di luar kelas, mengobrol di dalam kelas,  dan sebagainya.
Beberapa penelitian menemukan bahwa berbagai faktor terkait dengan faktor internal dan faktor eksternal mempengaruhi motivasi belajar siswa. Dyah Lukita, Niko Sudibjo.hal. 158)

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah antara lain :
a.Motivasi belajar siswa masih rendah sehingga siswa kurang aktif dalam mengikuti KBM.
b.Siswa mengalami kesulitan saat menyelesaikan soal praktek dalam membuat  produk
c.Proses pembelajaran masih berpusat pada guru.
d.Keterbatasan Waktu pembelajaran dan penilaian
e.Keterbatasan kemampuan penggunaan teknologi oleh siswa.

Dalam situasi ini salah satu model pembelajaran yang tepat diterapkan untuk meningkatkan aktifitas dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah pada pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan adalah dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL).

Menurut saya praktik baik ini penting dibagikan karena sebagian besar guru mengalami permasalahan yang sama seperti saya, sehingga diharapkan dapat memotivasi diri dan rekan guru yang lain dalam mengembangkan model pembelajaran yang inovatif.
Dengan
menerapkan model pembelajaran yang inovatif serta didukung mediapembelajaranyang menarikbisa
melibatkan siswa secara aktif dan saling berkolaborasi dalam pembelajaran.
 
Selain itu praktik baik ini dapat dijadikan sebagai referensi oleh teman-teman pendidik dalam menentukan solusi terkait permasalahn yang dialami saat pembelajaran

Menurut Muhammad Rafik, Vini Putri Febrianti, Afifah Nurhasanah, & Siti Nurdianti Muhajir). Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) terhadap Kreativitas Siswa Guna Mendukung Pembelajaran Abad 21.
Pesatnya perkembangan zaman membuat peran pendidikan menjadi amat penting dalam mempersiapkan peserta didik agar memiliki keterampilan abad 21,diantaranya:Siswa dapat berpikir secara kreatif (kreativitas), Guru  berperan sebagai penyedia, penyampai, dan fasilitator, informasi dan pengetahuan perlu ditingkatkan guna menjawab tantangan tersebut. . 

Hal ini   ditunjukkan oleh data yang diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran dan kuisioner yang langsung diberikan dan diisikan oleh peserta didik. Selain itu, hasil belajar peserta didik juga mengalami peningkatan, terbukti dengan adanya peningkatan nilai hasil evaluasi belajar peserta didik.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah sebagai guru dan peneliti yang memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam kelas, khususnya yang berkaitan dengan perbaikan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.

Dalam hal ini guru berperan dalam praktik pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada mata pelajaran IPS pada materi kebutuhan, keinginan, dan kelangkaan mahluk hidup :
1.Menyiapkan perangkat pembelajaran yang lengkap, yang terdiri dari modul, media
pembelajaran, bahan ajar, lembar kerja peserta didik dan instrumen penilaian peserta didik
2.Melakukan seting kelas. Termasuk di dalamnya mengatur tempat duduk peserta didik, letak LCD proyektor, letak layar untuk tampilan LCD, serta HP untuk merekem video.
3.Melaksanakan praktik pembelajaran dengan menggunakan model PjBL.
4.Melakukanpenilaianhasilbelajarpeserta didiksetelah
kegiatan praktik.
5.Memilih dan menerapkan model pembelajaran yang mampumemotivasidanmeningkatkanmotivasi belajar
peserta didik

Tantangan
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai
Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan pengamatan, kajian literatur, wawancara guru, dan pakar, ada beberapa tantangan yang terjadi dalam pelaksanaan model
 
tujuan tersebut, siapa saja yang terlibatpembelajaran inovatif yaitu:
1.Dalam proses pembelajaran masih ada siswa jarang terlibat untuk menyelesaikan masalah atau enggan untuk menyampaikan pendapat, akibatnya siswa jadi tidak percaya diri dalam pembelajaran yang menggunakan model inovatif
2.Terkendala saat penilaian siswa secara individu saat bekerja kelompok
3.Ketergantungan siswa terhadap guru menyebabkan siswa kurang terbiasa dengan perubahan model pembelajaran.
4.Model Project Based Learning (PjBL) membutuhkan waktu cukup lama untuk mencapai tujuan pembelajaran sehingga guru dan siswa harus mampu memanfaatkan waktu dengan efektif.
5.Terkendala jaringan internet saat pembelajaran berlangsung untuk pembuatan produk kliping

Dengan adanya tantangan di atas maka sebagai guru dituntut untuk reatif dalam memanfaatkan model pembelajaran dan media yang tepat dan inovatif sehingga akan mendukung proses pembelajaran.

Yang terlibat dalam praktik pembelajaran ini adalah saya sebagai guru mata pelajaran, teman sejawat sebagai observer, dan siswa.
Aksi
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut, strategi apa yang digunakan, bagaimana prosesnya, apa saja sumber daya/materi yang diperlukanuntuk
melaksanakan strategi tersebutAksi 1 dilaksanakan pada hari senin, 22 januari 2024
1.Kegiatan Pendahuluan :
Memberi salam, berdo’a, melakukan presensi, penyampaian struktur materi, tujuan pembelajaran, motivasi, pretes.
2.Kegiatan Inti
Pertanyaan mendasar, Menguji hasil, sera mengevaluasi pengalaman.
3.Penutup

Aksi 2 dilaksanakan pada hari selasa,  23 januari 2024
.
Berdasarkan tantangan yang telah disebutkan, maka guru diharuskan untuk melakukan strategi yang inovatif. Adapun langkah-langkah atau strategi yang dapat dilakukan sebagai berikut :
1.Mengatasi masalah pertama, melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan projek dengan menerapkan model Project based Learning (PjBL). Dengan menerapkan sintak-sintaknya sebagai berikut :
a.Fase 1 : Penentuan Pertanyaan Mendasar
Peserta didik   diberikan   pertanyaan   mendasar
 
terkait materi

b.Fase 2 : Mendesain Perencanaan ProJek (Design a Plan for the Project)
Peserta didik diminta membuat kelompok yang terdiri dari 4orang per kelompok untuk bekerjasama. (4C: Collaboration)
c.Fase 3 : Menyusun Jadwal (Create a Schedule) Pada tahap ini peserta didik diberikan penjelasan tahap – tahap menyelesaikan LKPD
d.Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek Selanjutnya,pesertadidikdimintamembuat Projek yaitu membuat produk kliping kelangkaan yang sudah dikumpulkan
e.Menguji Hasil (Assess the Outcome)
Setelah selesai peserta didik secara berkelompok menampilkan hasil karya poser sederhana yang telah dibuat.(PPK: Percaya diri)
f.Mengevaluasi Pengalaman
1.Peserta didik bersama guru menganalisis kelebihan dan kekurangan hasil karya teman.
2.Peserta didik dengan bimbingan guru mengevaluasi atau meriview hasil pekerjaan teman yang lainnya. (4C: Communication) sera melakukan proses tanya jawab (diskusi).
Siswa dengan bimbingan dari guru memberi penghargaan terhadap hasil karya temannya.

Dengan menerapkan model pembelajaran tersebut akan menjadikan proses pembelajaran akan lebih bermakna dan aktifitas siswa meningkat karena semua kegiatan pembelajaran akan berpusat pada siswa. Menumbuhkan daya kreatif siswa dalam memecahkan suau permasalahan. Menumbuhkan kedisiplinan dan rasa percaya diri dan bekerja sama dalam team

2.Mengatasi tantangan kedua, saat penilaian hasil kerja siswa menggunakan pedoman penilaian serta rubric penilaian yang sudah ditentukan sehingga nilai siswa bisa teukur secara proposional
3.Mengatasi masalah ketiga menggunakan media ajar yang interaktif seperti PPT yang berbantu menggunakan aplikasi canva
4.Mengatasi masalah keempat membuat dan menyusun bahan ajar dan LKPD disusun secara sistematis dan menarik untuk memudahkan siswa dalam mempresentasikan hasil projeknya di kelas
5.Mengatasi masalah kelima menggunakan provider yang bisa lebih bagus sinyalnya, atau menggunakan
 
sarana (wifi) sekolah
6. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan siswa dengan adana pretes dan postes

Adapun materi yang saya ajarkan dengan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) adalah materi tentang kebutuhan, keinginan, dan kelangkaan,  serta langkah-langkah pembuatan media kliping tentang kelangkaan yang terjadi

Refleksi
Refleksi hasil: bagaimana dampak dari aksi terhadap langkah-langkahyang dilakukan,apakah hasilnyaefektif/tidak, mengapa dan bagaimana responsiswaterkait strategiyangdilakukan, apa yang menjadi faktor keberhasilan/ketidakberha silan dari strategi yang dilakukan.
Dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) memberikan dampak positif, baik dari keaktifan, kerjasama dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah. Dengan penerapan model pembelajaran ini, kegiatan belajar siswa menjadi lebih bermakna.

Hasil dari pelaksanaan model PjBL tersebut sangat efektif dalam meningkatkan keaktifan dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah. Dilihat dari tingkat ketuntasan belajar hasil postes siswa menunjukkan ketercapaian ketuntasan belajar peserta didik mencapai 93%, sehingga dapat disimpulkan bahwa model PjBL sangat efektif dalam meningkatkan keaktifan dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah.

Respon siswa terhadap penerapan model PjBL sangat positif, hal ini tercermin dari pengamatan guru terhadap proses belajar siswa. Siswa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna dengan menerapkan proyek yang telah dibuat untuk membuat kliping, dari produk yang mereka hasilkan. Hal ini yang menjadi faktor keberhasilan penerapan model PjBL.
Respon guru atau rekan sejawat berdasarkan survei sangat positif, hal ini terlihat dari dukungan teman-teman guru dalam membantu  proses kegiatan PPL di sekolah.

Penggunaan media ajar yang menerapkan TPACK, yaitu dengan berbantuan aplikasi Canva, juga membantu siswa dalam merancang model proyek yang dibuat. Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan proses aksi adalah saya mendapat umpan balik positif dari siswa dan teman sejawat dalam  penerapan  model PjBL .
Selain itu, saya merasakan manfaat yang sangat besar dalam menerapkan model pembelajaran ini, yaitu bisa memberikan praktek nyata pembuatan kliping dengan mengumpulkan gambar-gambar yang ditemukan dari koran, majalah dan juga gambar dari youtube  dalam pemecahan masalah bagi siswa, memberikan motivasi siswa dalam menyelesaikan projek dengan kerja sama team,
memotivasi siswa untuk dapat berani berkominikasi didepan
 
kelas,memotivasisiswauntukpercayadiridalam memgemukakan pendapat.
Menyusun Rencana tindak lanjut Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan,Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak
Lokasi: SMP YPI Darussalam  ciputat Lingkup Pendidikan: Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai : Meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS kelas VII dalam ketrampilan membuat Media Kliping
Penulis: Fitra Kelana, SE
Waktu pelaksanaan aksi         : Pertemuan 1 : Hari /tanggal : senin, 22 januari   2024
                                                    Pertemuan 2 : Hari/tanggal  : Selasa, 23 januari 2024

Rencana TindakLanjut:
A.Rencana Kegiatan apa saja?
Adapun Recana Tindak Lanjut ( RTL) yang saya coba buat sesuai dengan kondisi dan keadaan permasalahan yang saya rasakan atau hadapi yaitu :

1.Memperbaiki diri dengan membuat rencana pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
2.Menggunakan Model pembelajaran inovatif sesuai dengan sintak-sintak nya
3.Membuat LKPD yang menarik dan efektif agar tujuan pembelajaran mudah tercapai.
4.Membiasakan membuat soal-soal HOTS
5.Mengikuti pelatihan-pelatihan pembuatan media pembelajaran berbasis IT

B.Bentuk kegiatan masing-masing rencana kegiatan yang akan dilakukan:
1.Menyusun modul ajar dengan model PJBL pada fase 4 akan melaksanakan presentasi dan penyajian hasil berupa poster yang dibuat oleh siswa yang diharapkan seluruh siswa dalam kelompok dapat berpastisipasi
2.Menyusun modul dengan model PJBL dan mengalokasikan waktu yg tepat dan masalah yang di sajikan tidak hanya video saja, tapi di tambah wacana atau gambar untuk bisa mengeksplor masalah yang harus di selesaikan.
(contoh bentuk kegiatan: menyusun modul, bahan ajar, dll)4.
3.Menyusun liveworksheets untuk membuat bahan ajar,LKPD, dan evaluasi
4.Membua soal-soal HOTS
5.Bahan ajar berbentuk flipbook yang akan membuat minat siswa dalam pembelajaran
.
C.Kapan akan dilakukan (waktunya) dari masing-masingrencana kegiatan yang akan dilakukan:
1.Uji Kinerja PPG pada bulan Pebruari 2024.
2.Semester Ganjil Tahun Pembelajaran 2023/2024.
3.Menyampaikan praktik baik dan rencana tindak lanjut kepada kepala sekolah dan
 
teman sejawat

D. Pihak siapa saja yang akan terlibat di setiap masing-masing rencana kegiatan yang dirancang.
Yang terlibat dalam mencapai tujuan kegiatan rencana tindaklanjut ini yaitu:.
1.Guru berperan dalam merancang dan melaksanakan perangkat pembelajaran sesuai yang telah dibuat.
2.Peserta didik SMP YPI Darussalam berperan sebagai peserta yang terlibat langsung dalam mencapai tujuan pembelajaran.
3.Kepala Sekolah terlibat dalam memfasilitasi memberidukungan dalam mencapai tujuan rencana tindak lanjut4.
4.Rekan guru membantu memberikan saran dan masukandalam pembelajaran yang dilaksanakan
5.Orangtua peserta didik memberikan dukungan untuk anaknya mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun