Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Menagih Janji Kopi Kerinci

24 Desember 2014   05:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:35 28 0
Untuk Zhu Qincay

Kopi kerinci yang kau janjikan padaku

Belum tiba ditanganku

Kau pernah memberi harap akan kopi itu

Hingga kini  aku larut dalam penantian

Yang lebih menyesakkan, kau sebut kopi dinagariku hambar dan menyembulkan jagung-jagung

Aku tak tahu mengapa kau begitu cepat mengambil kesimpulan?

Juga, Aku tak tertarik menanyakan siapa pelayan kopi yang ditadah gelasnya ada seringaj itu!

Sekali waktu kau harus meneguk kopi dirumahku,

Aku sangat yakin, kopi racikan ibuku tak kalah dengan buatan ibumu

Tapi,

Janji ada baiknya harus ditepati, sekedar mengingatkan bahwa ada sesuatu yang belum tuntas

Kopi kerinci yang kau kabarkan dalam puisimu itu,

Yang kau sebut wanginya sedekat kulit manis

Yang pekat hitamnya tak pahit, ingin rasanya kuteguk

Aku serupa ditikam penasaran

Berikan aku kopi kerinci

Berikan aku kopi kerinci, itu

Sama hal dengan yang kau ucapkan pada ibumu

Setelah itu baru kita bercerita dengan hati yang tak terikat apapun jua

Dan,

Perihal perempuan yang bangun selepas subuh aku ingin tahu, siapa itu?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun