Saya pernah duduk dipinggiran sasana silat. Seorang bersabuk kuning berdiri sendirian, lengkap dengan sebuah tongkat dan sebuah golok tergenggam. Dia mulai beraksi bergerak. Beberapa menit sebelum saya bertanya ke teman, saya bingung melihat si pemakai sabuk itu. Apa yang hendak dia lakukan, toh lawannya tidak ada. Dan saya malah makin bingung saat teman berkata bahwa si pemakai sabuk tengah menampilkan kesenian silat. Lantas saya harus bisa mengiyakan keterangan teman tadi. Karena seni memang universal dan relatif, tergantung siapa yang memandang.