Semua itu hanya pilihan seperti pilihan –pilihan yang lain, membutuhkan ketegasan dan ketepatan dalam menentukan pilihan, walaupun setiap pilihan masih bisa membuka kemungkinan lain yang kadang di luar perkiraan kita.
tapi inilah kehidupan, kehidupan pada intinya adalah penantian dan pilihan-pilihan untuk hal-hal yang tak pasti di luar jangkauan nalar dan logika manusia. Tapi Allah telah membekali manusia bila mereka salah dalam menentukan pilihan, yaitu ketabahan dan kesabaran untuk menerima konsekuensi dari setiap pilihan dan Allah memberi rasa bahagia dan rasa syukur bila pilihan itu sesuai dengan apa yang diharapkan manusia tapi sangat sedikit yang mengunakan rasa syukur di kala bahagia.
Maka saya sangat setuju dengan ungkapan sehebat apapun manusia dalam berusaha dan memprediksi kehidupan, tetap semua keputusan hanya ditangan Allah, mutlak milik Allah. Dalam hal inilah dperlukan keikhlasan dalam menerima semua ketentuan, baik maupun buruk.
Jadi saya sekarang tak ambil pusing dengan kehidupan yang sedang berjalan, setiap keputusan dan penantian panjang akan kepastian adalah sekedar proses untuk menuju kepastian yang lebih abadi. Maka setiap keburukan dan kebaikan dalam setiap keputusan saya, bila baik ya di syukuri tapi bila buruk ini adalah evaluasi mandiri.