"Iya, hanya generasi tua dari Suku Dani saja yang mengenakan koteka. Itupun hanya di kampung-kampung yang jauh dari kota. Generasi muda Suku Dani sudah tidak atau jarang mengenakan koteka lagi. Dan salah satu cara mempertahankannya adalah dengan mengenakannya setiap hari atau dalam acara adat atau jika ada siswa atau mahasiswa masuk ruang kelas bisa berkoteka. Sebagai dosen saya memperbolehkannya, bagi saya koteka itu sama halnya dengan batik, sehingga penggunaan koteka dan pohon labu perlu dilestarikan. Untuk itu koteka perlu diusulkan sebagai warisan dunia UNESCO," (Hari Suroto-Dosen Antropologi Universitas Cenderawasih, Jayapura, Tempo.co 15/7/2019)