25 tahun yang silam
Engkau menguburku hidup-hidup
Mimpiku Engkau berangus
Cita-citaku Engkau halau
Jalanku Engkau tutup
Dan aku mati berdiri
Lemas tak berkutik
Engkau melilitkan kain kabung ke leherku
Dan menaruh debu di kepalaku
Aku berduka
Orang-orang menontonku
Dengan sorot matanya yang tajam
dan menghujaniku dengan cibiran
Mereka menang, aku takluk
Mataku kering, suaraku parau
Aku meraung... meratap memohon belaskasihanMu