Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Terberkatilah Dia Pencipta Kompasiana

27 Oktober 2017   17:38 Diperbarui: 27 Oktober 2017   18:20 847 4
 Di ruang kosan di Bandung, awal 1990-an, dengan mesin ketik yang satu kakinya patah, seorang anak SMA mencoba menulis cerpen. Berhari-hari dihabiskan untuk menyelesaikan cerpen romantisnya. Dengan imajinasi tinggi, tentang kasmarannya yang coba dituangkan di beberapa lembar kwarto. Setelah cerita terangkai, tergesa dia mengirimkannya ke Kompas. Tidak berbilang bulan, jawaban diterima. Tulisan ditolak.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun