Hingga saat ini, kita masih tetap bisa menikmati es krim tradisional, bahkan onomatope atau sebutannya juga mengikut kebiasaan suara penjualanya atau bentuk pemasarannya. Seperti Es "Tung-Tung atau Dung-Dung" karena berasal dari bunyi "tung-tung" yang dihasilkan oleh penjual es krim tradisional ketika mengetuk atau memukul kenong (alat musik tradisional) sebagai cara menarik perhatian pembeli.