Tempat itu melewati jalan-jalan kering berbatu tempat kerbau-kerbau bertanduk panjang mandi lumpur, orang-orang memuat naleung kleng (Pennisetum purpureum-rumput gajah, sejenis tanaman semak), dan ketela pohon ke keranjang-keranjang dibelakang sadel sepeda, dan sesekali melintas labi-labi (kendaraan umum seperti minibus mirip kura-kura, berjendela geser dengan atap dilengkapi semacam rel untuk tempat barang bawaan penumpang, biasanya anak-anak sekolah rela duduk berdesakan di atas atap yang panas itu. Knalpotnya berwarna hitam menyemburkan asap bahan bakar diesel yang murah.