Bertemu denganmu bukanlah sesuatu yang bisa ku pilih...
Seperti seekor burung yang tak pernah bisa ku larang terbang melintas diatas kepalaku!
Dan walaupun....
Menjadikan burung itu bersarang atau tidak, mutlak ada ditanganku...
Namun hangatnya kepakkan sayap Sang Burung...
Telah meluluh-lantakkan separuh nyawaku..
Hingga ku terjatuh, tersungkur dan terperangkap dalam kubangan sebuah rasa....
Ya, sebuah rasa yang semestinya tak pantas untukku...
Hembusan angin cinta yang syarat dengan lara pun senantiasa menerpaku ....
Geliat nelangsanya tak pernah lupa terus menggoreskan pedih di dadaku...
Lalu...!
Tertatih aku..
Berusaha berdiri, berlari, berlari dan berlari mencoba meninggalkannya...