Mohon tunggu...
KOMENTAR
Financial

Perkembangan Bank Syariah di Negara Non-Muslim

2 Juli 2024   02:44 Diperbarui: 2 Juli 2024   03:03 75 3
PERKEMBANGAN BANK SYARIAH DINEGARA NON-MUSLIM
Perkembangan bank syariah di negara non-Muslim telah menjadi fenomena yang menarik perhatian
dalam beberapa tahun terakhir. bank syariah telah berkembang dengan pesat di berbagai negara,
termasuk negara-negara mayoritas non-Muslim.
Bank syariah tumbuh di seluruh dunia, bukan hanya di negara- negara dengan mayoritas penduduk
muslim seperti Indonesia, Malaysia, dan negara-negara timur tengah, melainkan di negara-negara
dengan mayoritas penduduk non muslim seperti di Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Australia dan
lain-lain. Ini menjadi bukti bahwa prinsip-prinsip yang digunakan oleh Bank Syariah bisa diterima oleh
masyarakat non muslim di seluruh dunia. Bahkan bank syariah di Indonesia, negara dengan populasi
muslim terbesar di dunia, dimana jumlah nasabah non muslimnya juga sudah cukup banyak
(Wahyudi, 2014:1) dalam penelitian (Ghifari, dkk, 2015:48). Data statistik Ernst & Young (2013) dalam
World Islamic Banking Competetiveness Report 2013-2014 menyebutkan bahwa adanya
pertumbuhan dari jumlah aset dan market share di setiap negara. Total aset perbankan syariah telah
tumbuh 50% lebih cepat secara keseluruhan dibeberapa pasar utama industri keuangan.
Perkembangan bank syariah di negara non muslim menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun
terakhir. Hal ini didorong oleh beberapa faktor, di antaranya:
Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang keuangan syariah: Masyarakat di negara non muslim
mulai mengenal dan memahami prinsip-prinsip keuangan syariah yang menawarkan alternatif etis dan
berkelanjutan untuk layanan keuangan tradisional.
Dukungan pemerintah: Sejumlah negara non muslim telah mengeluarkan kebijakan dan regulasi yang
mendukung pengembangan industri keuangan syariah. Hal ini bertujuan untuk menarik investasi asing
dan meningkatkan inklusi keuangan bagi masyarakat muslim di negara tersebut.
Inovasi produk dan layanan: Bank syariah di negara non muslim terus berinovasi dalam
mengembangkan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Hal ini
membuat layanan keuangan syariah semakin menarik bagi nasabah non muslim.
Berikut beberapa data dan fakta yang menunjukkan perkembangan bank syariah di negara non
muslim:
Jumlah bank syariah: Pada tahun 2023, terdapat lebih dari 500 bank syariah yang beroperasi di negara
non muslim. Jumlah ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan beberapa tahun
sebelumnya.
Aset bank syariah: Aset bank syariah global mencapai USD 2 triliun pada tahun 2023. Angka ini
menunjukkan pertumbuhan yang pesat dan menunjukkan potensi besar industri keuangan syariah.
Sukuk: Pasar sukuk global telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023,
nilai sukuk yang beredar mencapai USD 300 miliar. Sukuk menjadi instrumen investasi yang semakin
populer bagi investor muslim dan non muslim.
Berikut beberapa contoh negara non muslim yang memiliki industri keuangan syariah yang
berkembang pesat:
Inggris: Inggris merupakan pusat keuangan syariah global terkemuka. Di Inggris terdapat beberapa
bank syariah besar, seperti HSBC Amanah dan Barclays Islamic.
Luxemburg: Luxemburg telah menjadi hub keuangan syariah di Eropa. Di Luxemburg terdapat
beberapa bank syariah dan lembaga keuangan Islam lainnya.
Hong Kong: Hong Kong telah menjadi pusat keuangan syariah di Asia. Di Hong Kong terdapat beberapa
bank syariah dan sukuk yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan multinasional.
Perkembangan bank syariah di negara non muslim menunjukkan bahwa industri keuangan syariah
memiliki potensi besar untuk terus berkembang di masa depan. Hal ini didorong oleh meningkatnya
permintaan akan produk dan layanan keuangan syariah dari masyarakat muslim dan non muslim di
seluruh dunia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun