Raka hanya terdiam ketika tiupan lembut angin menerpa kulitnya, membiarkan dirinya masuk ke dalam pusaran kenangan yang masih tersimpan kuat. Matanya terpejam sejenak untuk merasakan kebahagiaan saat-saat indah yang pernah dialaminya. Duduk beralaskan rerumputan hijau dan bersandar pada sebuah batang pohon memicu ketenangan dan kenyamanan pada dirinya. Tiupan angin tak mau berlama-lama menghampiri Raka, matanya kembali terbuka ketika kulitnya sudah tak lagi merasakan sejuknya tiupan.