Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno

Kesehatan Mental untuk Semua

10 Oktober 2024   00:08 Diperbarui: 10 Oktober 2024   04:46 44 0
Tanggal 10 Oktober 2024 diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia, artikel ini mengusung tema “Kesehatan Mental untuk Semua”. Tema ini sangat relevan mengingat semakin tingginya tantangan kesehatan mental di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Peringatan ini mengajak kita semua untuk lebih memperhatikan pentingnya kesehatan mental, baik di tingkat individu maupun komunitas, serta memastikan bahwa akses terhadap layanan kesehatan mental tersedia bagi semua orang tanpa terkecuali.

Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia

Kesehatan mental sering kali masih menjadi topik yang kurang dibicarakan di masyarakat kita. Meskipun prevalensi gangguan mental di Indonesia tergolong tinggi, banyak orang yang enggan untuk berbicara atau mencari bantuan karena adanya stigma negatif. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi gangguan mental emosional pada penduduk berusia di atas 15 tahun mencapai 9,8%, sementara gangguan mental berat seperti skizofrenia mencapai 7 per 1.000 penduduk.

Angka ini menunjukkan bahwa gangguan mental bukanlah masalah yang bisa diabaikan. Apalagi, kondisi ini berdampak tidak hanya pada individu yang mengalaminya, tetapi juga pada keluarganya, lingkungannya, serta produktivitas sosial dan ekonomi.

Kalimat “Kesehatan Mental untuk Semua” ini menekankan pentingnya kesetaraan akses terhadap layanan kesehatan mental. Ini berarti semua orang, tanpa memandang latar belakang ekonomi, sosial, atau geografi, harus memiliki hak yang sama untuk mendapatkan layanan kesehatan mental yang berkualitas. Di Indonesia, ini menjadi tantangan besar mengingat kesenjangan dalam distribusi fasilitas kesehatan mental dan tenaga profesional di daerah perkotaan dan pedesaan.

Selain itu, juga menyoroti pentingnya inklusivitas dalam pendekatan kesehatan mental. Banyak kelompok rentan, seperti orang-orang dengan disabilitas, masyarakat miskin, dan mereka yang terpinggirkan, sering kali kesulitan mendapatkan layanan yang mereka butuhkan. Oleh karena itu, Hari Kesehatan Mental Sedunia menjadi momentum untuk mendorong kebijakan yang lebih adil dan memastikan layanan kesehatan mental dapat diakses oleh semua kalangan.

Peran Penting Kesadaran dan Dukungan Sosial

Selain memastikan akses layanan, kesadaran masyarakat juga berperan penting dalam mendukung kesehatan mental. Terlalu sering, penderita gangguan mental mengalami stigma sosial yang membuat mereka semakin merasa terisolasi dan enggan mencari pertolongan. Stigma ini berasal dari kurangnya pemahaman tentang gangguan mental, yang sering kali dipandang sebagai kelemahan pribadi atau bahkan sesuatu yang memalukan.

Padahal, gangguan mental, seperti halnya gangguan fisik, membutuhkan perawatan medis yang tepat. Dukungan sosial dari keluarga, teman, dan lingkungan sekitar menjadi bagian integral dari pemulihan seseorang yang mengalami gangguan mental. Dalam banyak kasus, dukungan dan pemahaman dari orang-orang di sekitar bisa menjadi langkah pertama yang penting dalam proses penyembuhan.

Langkah-langkah yang Dapat Dilakukan

Dalam rangka Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024, ada banyak langkah yang dapat kita lakukan sebagai individu dan masyarakat untuk berkontribusi dalam menciptakan “Kesehatan Mental untuk Semua”:

1. Tingkatkan Kesadaran: Kita perlu  mengdukasi diri dan orang terdeketa tentang kesehatan mental, termasuk mengenali tanda-tanda gangguan mental, pentingnya keseimbangan hidup, dan cara mendukung orang-orang yang mungkin membutuhkan bantuan.
 
2. Kurangi Stigma: Kita perlu berhenti untuk menghakimi mereka yang mengalami gangguan mental Dan sebaliknya, kita perlu memberikan dukungan moral juga mengajak mereka untuk berbicara dengan para ahli kesehatan yang profesional.
   
3. Cari Bantuan Profesional: Ketika kita merasa tertekan atau setres bahkan sampai mengalami masalah mental, jangan ragu untuk mencari bantuan dari tenaga kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater. Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik.
   
4. Dukung Kebijakan Pro-Kesehatan Mental: Berikan dukungan kepada inisiatif pemerintah dan organisasi yang berusaha memperbaiki layanan kesehatan mental di Indonesia. Hal ini termasuk advokasi untuk lebih banyak pusat kesehatan mental di daerah terpencil, lebih banyak tenaga profesional, dan akses layanan yang lebih terjangkau.

Penutup

Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024 menjadi pengingat penting bahwa kesehatan mental bukanlah isu yang hanya menyangkut segelintir orang. Ini adalah isu bersama yang memerlukan perhatian dan aksi dari semua pihak. kita diajak untuk bekerja sama menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, penuh dukungan, dan memastikan bahwa tidak ada satu pun individu yang tertinggal dalam upaya menjaga kesejahteraan mental.

Mari kita jadikan kesehatan mental sebagai prioritas bersama, demi menciptakan masyarakat yang lebih sehat secara mental dan fisik.

Referensi 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun