Ihan (ikan batak) merupakan jenis ikan tawar sumatera yang hanya terdapat di sekitar perairan danau toba. Ikan Ihan yang mempunyai nama latin Neolissochillus Thienemanni sumatranus termasuk ke dalam kerabat Ikan Mas (Cyprinus carpio).
Habitatnya adalah perairan jernih dan deras, tentu berbeda dengan ikan mas atau ikan lele yang bisa hidup di air yang agak keruh. Diperairan danau toba sendiri, saat ini Ikan Ihan sudah jarang ditemukan, penyebabnya adalah habitatnya yang rusak (kondisi danau toba yang semakin memprihatinkan). Oleh karena sudah jarang ditemui, maka oleh IUCN Red List of the Threatened Species, Ikan Ihan diklasifikasikan ke dalam kelompok terancam/Vulnerable (http://www.iucnredlist.org/search?page=138). Saat ini, Ikan Ihan bisa ditangkap di muara muara sungai yang mengalir ke danau toba dan berair jernih.
Ihan ini mempunyai nilai ritual atau keadatan yang tinggi bagi masyarakat toba, karena biasanya peruntukannya hanya untuk acara tertentu. Biasanya Ikan Ihan digunakan untuk pesta adat masyarakat toba. Dengan acara ritual tertentu diyakini Ikan Ihan ini dapat membawa rejeki. Mungkin karena nilai ritualnya yang sangat tinggilah yang menyebabkan harga ikan ini lumayan mahal dibanding ikan-ikan lainnya. Karena biasanya Ikan Ihan tidak bisa ditawar, harganya adalah harga mati. Oleh karena itu, berapapun harga yang dipatok oleh si penjual, sipembeli tidak bisa menawar.
Dengan status yang Vulnerable tersebut pemerintah daerah setempat semestinya memberikan perhatian lebih terhadap pengembangbiakan Ihan, dengan begitu Ihan tetap terjaga kelestariannya.