Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Stroke Pada Anak Semakin Menghantui, Waspadalah!!!

29 September 2011   05:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:31 805 0
Pagi hari ini saya dikagetkan dengan berita serangan stroke yang terjadi pada keponakan saya, padahal usianya baru beranjak 19 tahun. Mulanya saya menganggap berita ini hoax semata, tetapi begitu diperlihatkan foto keponakan saya yang tampak tak sadarkan diri di atas tempat tidur ICU dengan alat bantu pernafasan terpasang di wajahnya, menyadarkan saya bahwa berita itu benar adanya. Stroke sekarang pun bisa menyerang anak-anak dan remaja!!!

Sebelum kejadian serangan stroke menyerang keponakan saya hari ini, kabar tentang merajalelanya penyakit yang juga mulai menyerang  kelompok umur di bawah 20 tahun, sebenarnya sudah beberapa kali saya dengar.  Apa sebenarnya yang dapat memicu penyakit mematikan ini? Gejala apa yang seharusnya dijadikan perhatian oleh keluarga, teman dan kerabat dekat agar dapat segera mengantisipasi lebih jauh serangan yang mematikan pada penderita? Terlebih di tengah kepanikan menyaksikan serangan itu datang, seringnya justru keluarga, teman atau kerabat penderita tidak dapat mengambil keputusan cepat melakukan tindakan pertolongan pertama pada penderita stroke.  Sosialisasi pada masyarakat seputar gejala dan tindak pertolongan pertama penyakit stroke menjadi penting , terutama di tempat-tempat kesehatan dan pendidikan, karena penyakit ini sudah terindikasi semakin kencang menyerang. Konon keterlambatan dalam penanganan akan menjadi salah satu faktor yang paling mematikan. Hal ini pernah saya alami sendiri di waktu Ayah saya terkena serangan stroke pada tahun 2001 lalu. Paling lama penderita harus segera memperoleh penanganan medis dalam waktu 2 jam setelah serangan. Lebih lama dari itu, risiko meninggal ataupun cidera akut pada jaringan saraf penderita akan semakin tinggi.

Dari sisi penyebab, pola makan dan gaya hidup menjadi kambing hitam dari kemunculan penyakit ini. Demikian yang akan dilakukan oleh para dokter dalam melakukan diagnosa penyebab serangan penyakit stroke. Selain itu catatan pengalaman hidup di mana kepala penderita pernah mengalami benturan keras sebelumnya (sejak bayi hingga dewasa) juga perlu untuk diketahui. Risiko benturan yang keras pada bagian kepala memang tidak akan seketika muncul, biasanya setelah 5 sampai 10 tahun sumbatan luka dalam  pembuluh darah di kepala akan semakin menebal, dan saat itu lah ditambah berada dalam kondisi tekanan tinggi (stress dll) sangat mungkin sumbatannya akan pecah. Untuk itu apabila anak sering mengeluh pusing atau sakit kepala, perlu bagi orang tua bertindak cepat melakukan CT Scan di RS. Kebiasaan lain yang tidak sehat pada remaja seperti merokok, makan terlambat, diet, terlalu banyak mengkonsumsi makanan cepat saji (fast food) dan bergadang terlalu sering juga harus cepat diatasi.  Stress pada anak yang diakibatkan oleh beban pikiran yang berat seperti misalnya hubungan sosial ataupun masalah pendidikan juga turut semakin memicu serangan stroke.

Kejadian ini memberikan pelajaran bagi saya pribadi, bahwa dengan menjadikan keutamaan menjaga kesehatan dan kebahagiaan jiwa raga anak sebagai garis depan hubungan orang tua dan anak sehari-hari, peristiwa sedih seperti ini niscaya dapat dihindari. InsyaALLAH.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun