Pintu kamarku terbuka perlahan. Dia berdiri di sana sambil melambaikan tangan. Aku tersenyum melihat wajah yang tak lekang kecantikannya. Wajah yang sudah kuakrabi sejak kecil, ketika kami mendaftar di TK yang sama. Yang tak selalu tersenyum, apalagi tertawa, namun punya kekuatan tak terkalahkan. Baik oleh usia, pun oleh kehidupan yang sudah melintas sepanjang hampir enam dasa warsa.
KEMBALI KE ARTIKEL