Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Karma Sri

13 Februari 2017   22:42 Diperbarui: 13 Februari 2017   23:18 646 3
Bu Sri bukan ibuku. Dia adalah wong cilik. Semula, dia adalah nenek sihir yang cerewet. Rambut yang tercecer di kamar mandi, minyak goreng yang berleleran di kompor gas, busa agar-agar yang melumuri pinggiran panci, jemuran yang ditinggalkan pemiliknya berhari-hari adalah sumber kemarahannya. Sambil membersihkan segala yang menurutnya kotor, bibirnya bergerak-gerak meluapkan kekesalan. Sepertinya tak ada yang ditahan-tahan di dalam hatinya. Tak peduli ada lawan bicara atau tidak, bibirnya komat-kamit melemparkan keluhan, berujung kemarahan. “Sakit dia ini,” benakku, ketika pagi pertamaku di kos-kosan ini. Telingaku terasa seperti dihadapkan pada kaleng yang dipalu-palu terdengar rombeng. Berbulan-bulan kemudian, kutahu siapa yang sebenarnya tidak sehat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun