Tata Letak Fasilitas, K3, dan Ergonomi Ciptakan Lingkungan Kerja yang Aman dan Nyaman di Pabrik Tahu UD Jaki Jaya

Perkembangan UMKM di Kabupaten Garut terus berkembang pesat seiring dengan pola konsumsi masyarakat Kabupaten Garut. Seiring dengan pola konsumsi tersebut, banyak pelaku usaha yang terus mencoba untuk menghasilkan produk dengan inovasi terbaru. Namun, dengan inovasi tersebut sepertinya salah satu makanan yang paling cocok untuk dijadikan makanan utama ataupun sekedar cemilan adalah Tahu. Tahu merupakan makanan yang terbuat dari Kacang Kedelai. Tahu ini berasal dari Tiongkok. Salah satu UMKM penghasil Tahu adalah Pabrik Tahu UD Jaki Jaya yang berlokasi di Jln. Ibunokarta Kp. Jangkurang Desa. Sukamentri Kec. Garut Kota Kabupaten Garut RT/RW 04/17.  

Berawal dari keprihatinan Pak Rizki, sang pemilik, atas limbah tahu yang dibuang sembarangan, UD Jaki Jaya didirikan dengan misi mulia untuk memanfaatkan limbah dan menciptakan produk bernilai tinggi.

"Awalnya saya itu seorang peternak sapi, dan salah satu makanan dari sapi ini itu berasal dari limbah tahu. Dan ketika saya lihat ada beberapa oknum yang membuang limbah tahu sembarangan, oleh karena itu saya berinisiatif untuk mendirikan pabrik tahu." Ucap Pak Rizki

Produk yang dihasilkan oleh Pabrik Tahu UD Jaki Jaya ialah Tahu Kuning dan Tahu Goreng. Tahu Kuning dihasilkan dari kacang kedelai dengan tambahan kunyit sebagai pewarna alami, sedangkan Tahu Goreng dihasilkan dari kacang kedelai dengan didiamkan selama satu hari untuk mengurangi kadar air.

Penelitian terkait Pabrik Tahu UD Jaki Jaya dilaksanakan dengan tujuan untuk memenuhi syarat kelulusan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas, Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Garut.

Dalam proses produksi Tahu, Tata Letak Fasilitas, K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan Ergonomi menjadi kunci aman dan nyaman di Pabrik Tahu UD Jaki Jaya. K3 di Pabrik Tahu UD Jaki Jaya terletak pada lingkungan yang kurang sehat, seperti lantai licin, tidak menggunakan alat pelindung diri, sehingga hal tersebut dapat menyebabkan penyakit akibat kerja. Sedangkan ergonomi terletak pada postur tubuh pekerja saat bekerja, seperti membungkuk, melakukan gerakan mengangkat barang berat secara berulang, hal tersebut menyebabkan para pekerja mengeluh sakit pinggang.