Tahun 2022 ini (lagi-lagi) bukan tahun yang mudah. Di semester pertama pekerjaan jual beli sewa properti mulai terasa better, mulai survey-survey lagi, ketemu owner, buyer dan teman-teman sesama agen/broker properti. Menyenangkan untuk kembali sibuk dan produktif lagi setelah sempat sepi karena pandemi. Tapi ini nggak lama, semester berikutnya, aduh...banyak gabutnya euy! Banyak new list properti tapi buyernya entah pada kemana. Respon dari iklan properti yang kupasang pun benar-benar kurang. Buyer cuma nanya-nanya, masih bagus mau survey, tapi lebih banyak yang lalu menghilang begitu saja :O Dan jujur harus kukatakan bahwa tahun ini banyak ketemu buyer-buyer properti yang ruwet, ngrepotin dan tidak tahu terima kasih. Ahh...bikin sebel, kacau dan galau. Dampaknya pasti juga ke kondisi finansial, tidak bisa dibilang baik-baik saja. Udah gitu sempat terganggu juga hampir tiap hari ditelpon/WA ama team salah satu portal properti yang nawar-nawari paket iklan properti. Sampai capek jelasinnya kalau aku tuh belum minat lagi, karena setahun join member pun benar-benar jauh dari harapan. Dan pastinya juga nggak murah lah beriklan begitu. Pucing!
Banyak hal yang kurindukan dan belum kesampaian sampai akhir tahun ini. Ke Jakarta pastinya. Dari awal tahun udah pengen banget, udah nabung juga. Tapi sejak pertengahan tahun, harga tiket pesawat alamak mehong bener! Sekali jalan udah diatas 1 jutaan aja, mikir-mikirlah aku. Kalau naik kereta dan sendirian nggak banget ya, jarak jauh bisa 12 jam perjalanan lebih...bisa bosan dan capek di jalan. Lebih dari itu aku memang kangen sekali dengan suasana bandara, kangen terbang dan cerita-cerita saat naik pesawat :) Kangen ke Jakarta karena cuma disana aku benar-benar bisa me time (nyaris) tanpa gangguan, ketemu teman-teman lama, nostalgia dan melihat hal-hal baru. Semoga tahun 2023 bisa ke Jakarta. Kalau ada duit lebih pengen perbarui paspor, pengen ke LN...ke Singapore, yang dekat-dekat aja. Pengen ngajak Mami liburan juga, jalan-jalan ke Bandung atau sekedar staycation dimana...gitu. Amin, Ya TUHAN!
Tahun ini banyak rekan dan teman-temanku sepantaran yang berpulang dipanggil TUHAN secara mendadak. Sedih pastinya :( Mereka meninggal bukan karena Covid-19 tapi karena sakit bawaan yang mungkin tidak disadari. Ahh...penyakit memang tidak pandang usia dan hidup mati kita, hanya TUHAN yang tahu. Yang paling bikin kaget dan masih menyisakan kehilangan adalah meninggalnya sahabatku...teman kuliahku, Eko Yuli. Karena di tahun 2021 kami masih WA an walau bukan yang intens dan tidak sedikitpun membahas soal penyakit. Hanya dia ada bilang, "aku masih ngantor, Rin belum berani resign, aku tuh paling takut kalo ga punya uang." Aku jawab, "iya Ko, resign itu keputusan besar, apalagi kalo punya anak harus dipikir panjang..." Dan nyatanya, Mei 2022 Eko "resign" untuk selamanya karena sakit ginjal bocor. TUHAN lebih sayang kamu, Ko...Doa terbaikku untuk kedamaian jiwamu di Surga...
"Kehilangan" lain yang kurasakan di tahun ini adalah someone somewhere, A***. Hmm...sebenarnya sudah sejak Oktober 2021 lalu sih, dia tidak lagi membalas WA chat or call ku. Entah apa yang terjadi dan apa yang salah?! Perasaan kami ngobrol juga biasa aja, nothing, nggak penting sebenarnya tapi terasa something buatku. Aku tak hendak menanyakan alasannya. Udah cukup rasanya ya, cukup juga aku berjuang mendapatkan hatinya, cukup care padanya...tapi dia cuek, lempeng aja. Biarlah jika dia memang ada hati juga denganku, dia yang datang sebagai pria yang seharusnya. Mungkin memang TUHAN tidak (pernah) menghendaki kami bersatu. Dari tahun lalu aku tidak lagi melihat jalanNYA. Dia yang tadinya kuanggap sebagai yang jauh di mata dekat di hati, kini benar-benar jauh dan hilang begitu saja. Hmm...padahal jika TUHAN menghendaki, ingin rasanya aku bisa deep talk dari hati ke hati dengan A***, supaya jelas apa yang kami alami dan rasakan selama 14 tahun ini...
Yup, 14 tahun! Selama itu pula aku menunggu dan meyakini "he's the right one"...Ahh...jika bukan dia, lalu untuk apa TUHAN mempertemukan, mendekatkan, menumbuhkan rasa sayang dan cinta, membuat berharap...dan pada akhirnya mematahkan hatiku :( Jika Cinta dan Rangga dalam film AADC bertemu untuk bersatu setelah 14 tahun, aku dan A***...mungkin memang kami harus menempuh jalan masing-masing. Mungkin dengan cara ini, TUHAN ingin aku bisa move on dan menemukan pria lain yang layak disebut "the right one" itu...
Tahun ini pandemi itu masih ada tapi situasi dan kondisi sudah jauh lebih baik dibandingkan dua tahun sebelumnya Sejak pertengahan tahun, sekolah mulai tatap muka (offline) lagi, juga kantor-kantor mulai WFO, jalanan jadi ramai macet lagi. Mall, tempat wisata, bioskop dan tempat ibadah dibuka kembali dengan kapasitas normal. Tanda jaga jarak di public area dan transportasi dihapus, jadi nggak perlu physical distancing lagi. Senang pastinya karena hidup berangsur-angsur normal kembali :D Aturan PPKM juga makin banyak kelonggaran disana sini, dengar-dengar juga ada wacana aturan ini akan dicabut di akhir tahun ini..semoga aja beneran ya :D Dan setelah dua tahun pandemi lebih banyak di rumah aja, tahun ini aku pribadi udah mulai berani untuk meet up and hangout with friends lagi. Juga kumpul-kumpul family bisa lumayan sering. Pastinya prokes tetap berlaku ya seperti wajib pakai masker. Dan semua dijalani dengan enjoy...happy, karena bagaimanapun pandemi membuat kita terbiasa dengan hal-hal tersebut. Bahkan sekarang kalau bepergian nggak pakai masker, kayak ada yang kurang. Hayo bener apa bener :P
Hal terbaik yang paling aku syukuri adalah bisa ke gereja lagi, misa lagi secara offline, mulai rutin (diusahakan) tiap hari Minggu Termasuk dalam Misa Malam Natal, 24 Desember. Thanks GOD bisa hadir kembali di gereja, setelah off hampir 3 tahun karena pandemi :O :D Cuaca mendukung di sore itu, aku datang sendirian, dapat tempat di dalam gereja walau rada nyempil hehehe. Pas lagu "Malam Kudus" dinyanyikan, perasaanku campur aduk, terharu pengen nangis rasanya. Akhirnya Ya TUHAN, bisa merasakan kembali Natalan di gereja. Tahun ini juga Natal pertama tanpa pembatasan. Semoga menjadi awal dan kebangkitan untuk Natal di tahun-tahun mendatang lebih baik lagi. Seperti tema Natal 2022 : "Pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain". Jalan lain yang berarti juga jalan damai, jalan kebenaran dalam Terang KRISTUS untuk pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat :)
Di hari itu juga ulang tahunku yang ke-43. Bersyukur diberi sehat selalu sampai usia ini. Tahun ini sederhana aja merayakannya di rumah dengan Mami dan Happy (adikku cowok). Henny (adikku cewek), Anthon (iparku) dan Jojo (keponakanku) liburan ke Bali. Sebenarnya kami juga diajak, berangkat masing-masing ketemu disana. Dipikir-pikir males ahh...jalan darat begitu, kasihan Mami juga capek. Sebenarnya Mami dan aku juga bukan Bali Lover :P biasa aja sih, memang nggak yang pengen banget kesana. So, mungkin kami sekeluarga baru akan ketemu dan kumpul-kumpul lagi pas Imlek 2023...
Henny ada kirim chocolate roll cake via Gojek, trus Mami pesan bakmi dan sate babi terenak disini. i'm so happy and blessed :) Juga banyak ucapan dan doa-doa terbaik yang kuterima di hari jadiku ini. Aku mengAminkan semua. Aku pribadi nggak "make a wish" yang gimana, cuma kok kepikir aja untuk married before 45. Walau pergaulan udah makin terbatas, aku masih ingin menikah dan menjalani sisa hidup berdua dengan suamiku kelak bukan sendirian. Yes, berdua aja! Aku tidak ingin punya anak alias childfree. Kenapa begitu? Selengkapnya tentang itu pernah aku posting dalam blog di Kompasiana.