mungkin ini tidak dilayak disebut puisi, tapi karena saya emang orangnya penuh percaya diri maka saya dengan PeDe nya memberi ini dengan judul "Kumpulan Puisi; Mengintip Hati"
Kereta Harapan
Lambaikan tangan dan berilah senyuman..
Biar tenang.
Sehingga tak ada yang khawatir.
Meski beberapa kondektur saling tawar....
Aku tak takut.
Karena aku tau kemana kau akan pergi...
dan kaupun tau kemana tempat akan aku tuju.
Bukan kereta-kereta itu yang kita tunggu!!
Bersabarlah... kereta yang akan kita tunggu akan datang.
Walau tak pasti kapan.
Bila ternyata kejemuan menunggu tak mampu membuatmu bertahan...
Selagi kita masih di stasiun tua ini, pilih kereta yang kau suka!!!
dan aku pun nanti pilih kereta yang bersedia membawa ku ke kota yang sama-sama kita tuju.
Namun....
Tetaplah lambaikan tangan dengan sedikit senyuman...
Bila tak sanggup... kau jangan bimbang.
Tetaplah bersamaku.... hingga kita sampai pada persimpangan.
Ingat"yang paling penting didunia ini bukanlah dimana kita berada, tetapi ke arah mana kita akan bergerak".
Jambi, 2 Desember 2010