Sebagai manifesti dari aktivitas naluriah yang mencerminkan kehidupan manusia, seni pertunjukan kerap kali dijadikan bahan penghibur untuk mengusir kerasahan dan kesepian dalam jiwa manusia. Ketika masa kebangkitan (1924) dimana muncul perkumpulan Dardanella yang didirikan oleh A. Pierdro yang sekaligus sebagai pelopor seni pertunjukan berbahasa Melayu di Indonesia, yang kemudian terus berkembang hingga masa kontemporer didukung oleh Dewan Kesenian Jakarta yang terus mencetak generasi teater baru yang tidak diragukan lagi kualitasnya.
KEMBALI KE ARTIKEL