Diatas puncak Merapi aku tak mengenalmu.
Secuil keindahan bunga Edelweis tak menggambarkan keberadaanmu diseberang bukit barisan.
Disaat aku bergembira riang menyaksikan diri diatas awan.
Mungkin sosok Edelweis dirimu sedang tertawa ringan diantara keramaian para pelajar SMA.
Ini mungkin yang dikatakan misteri, lorong waktu, atau lukisan yang tak bisa terlukiskan, hingga aku tak nyaman suatu kenangan ini disebut keajaiban yang kebetulan.
Jika si Edelwies, akhirnya tiada seperti ketiadaan sebelumnya dipuncak merapi.