Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Pemilu oh Pemilu

26 Februari 2013   23:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:38 29 0
pada saat pemilihan kemarin di daerah saya, ada berbagai pendapat, ada yg diam saja, ada begitu menggebu sampai- sampai tiap hari ia mengingatkan dan berkata "jangan lupa ya, coblos...." padahal dia bukan tim sukses :-D

pas hari H, hari pencoblosan temp aku kerja buka agak siang.
ditempat aku kerja terjadi keriuhan disana sini saling bercerita tentang kejadian di tempat pemilihan.
ada yg marah- marah, ada yg ketawa.
temanku yg marah berkata " saya kesel tadi pas mau nyoblos, tdkan saya kepanitia minta di dahulukan saya bilang kalo saya mau kerja jd minta didahului"

sang panitia berkata "ngantri ya bu, kalo ibu ga mau nyoblos ya udah terserah ibu, hak- hak ibu" dg cueknya.

dg kesal teman aku pergi dan membuang kartu pemilihannya.

ada lg temanku sedari kemarin- kemarin menyemangatkan untuk mencoblos no....
dia tidak ikut menyoblos dikarenakan hal yg sama tdk diperbolehkan mendahului, padahal ia sudah menaruh kartu pemilihan pagi- pagi.
panitia berkata "maaf ya, kalo saya mendahulukan ibu nanti yg lain pada iri".

jam masuk kerja sudah mepet maka temenku pun pergi tanpa menyoblos.
padahal hari itu adalah hari minggu, para pegawai negri libur, pedagang bisa buka kapan saja, tp pekerja swasta seperti kami tak mengenal hari libur (minggu), kenapa mereka tak brpikir ke arah sana?

ada juga temanku yg sengaja tak menyoblos lantaran tempt pemilihan buka siang, ada juga yg sengaja tak ikut menyoblos lantaran kecewa "nyoblos ga nyoblos tetap saja gini, tak ada perubahan"

jd ada berbagai macam bagaimana golput itu bisa terjadi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun