Permasalahan lingkungan hidup saat ini memang menjadi permasalahan yang paling sering terjadi di Indonesia, khususnya lingkungan di sekitar kita. Menurut Alawiyah, (2022) permasalahan lingkungan hidup saat ini disebabkan oleh manusia sebagai makhluk ekonomi dan komsumtif, berbagai permasalahan tersebut dapat meliputi sungai yang tercemar, kerusakan hutan, banjir, abrasi, polusi udara, menurunnya keanekaragaman hayati, permasalahan sampah yang menumpuk, rusaknya ekonomi laut, pencemaran air tanah, dan pemanasan global. Menurut Greenstone (2023) yang diperoleh dari laman BBC News Indonesia menyatakan "Tiga-perempat dari dampak polusi udara terhadap angka harapan hidup global berasal dari enam negara, Bangladesh, India, Pakistan, Tiongkok, Nigeria, dan Indonesia, dimana orang-orang kehilangan satu hingga lebih dari enam tahun usia hidup mereka karena udara yang mereka hirup". Hal tersebut menjadikan  Indonesia masuk urutan enam negara yang paling berkontribusi terhadap polusi udara global dan menjadi tantangan bagi masyarakat Indonesia. Terlebih masyarakat masih belum sadar terhadap masalah lingkungan (Chandrawati & Aisyah, 2022). Maka dari itu, penting sekali untuk memberikan edukasi lingkungan agar masyarakat sadar terhadap lingkungan, yaitu dengan memberikan edukasi melalui pendidikan. Pendidikan sangat diharapkan menjadi upaya untuk mengelola dan melindungi lingkungan hidup sekitar kita, salah satunya pendidikan lingkungan hidup bagi anak usia dini. Oleh karena itu, pendidikan lingkungan untuk anak usia dini wajib dilakukan saat anak sedang berada dalam masa Golden Age (usia emas) yakni saat usia dini. Pada tulisan ini akan mengulas pentingnya pendidikan lingkungan hidup dalam membentuk karakter peduli lingkungan pada anak usia dini, sehingga dengan adanya pendidikan lingkungan hidup, bukan hanya pengetahuan tentang lingkungan saja yang ditanamkan, melainkan juga nilai-nilai moral dan etika dalam berinteraksi dengan alam dan lingkungan.
KEMBALI KE ARTIKEL