Segala wajah cantik langsung merasa tersengat.
Di depan kaca, aku berdandan tak lagi lama,
Karena tiap sudut wajahku selalu sempurna!
Lipstik merah? Oh, itu terlalu biasa.
Dengan senyumku saja, pingsanlah semesta.
Pangeran dari negeri-negeri nan jauh,
Datang melamar bawa berlian dan perahu.
Tetangga-tetangga sibuk bergosip ria,
"Apa dia pakai susuk atau doa-doa rahasia?"
Padahal rahasianya hanya sederhana,
Tidur cukup, makan nasi, dan hati yang gembira!
Tapi ada beban jadi tercantik di dunia,
Setiap hari dicari paparazzi media.
Mau belanja ke warung sebelah saja,
Langsung viral, trending topik luar biasa.
Akhirnya aku berpikir, "Apa ini benar anugerah?"
Semua sibuk lihat luar, lupa hati yang indah.
Jadi aku memutuskan untuk kembali sederhana,
Cantik secukupnya, bahagia sepenuhnya.
Karena cantik bukan cuma soal wajah jelita,
Tapi tawa lepas dan jiwa yang bercahaya.
Andai aku jadi wanita tercantik seantero jagat raya,
Aku pilih tetap jadi aku, yang apa adanya!
