Misiku mencuri cintamu, sedikit demi sedikit.
Dengan jas trendy dan pena sebagai alat,
Kuselidiki di balik senyummu, duh, terasa konyol banget!
Sapaan "hai" darimu adalah petunjuk, tawamu kode rahasia,
Setiap kedipan kecil, otakku langsung analisa.
Playlist-mu? Mencurigakan! Penuh lagu cinta,
Apakah ini jebakan, atau kesempatan nyata?
Aku bersembunyi terang-terangan, berlagak tenang,
Tapi kau menangkapku, kikukku terang benderang!
"Kamu sedang mengintai aku?" tanyamu dengan senyum,
Dan aku tergagap, "Apa? Enggak! Aku cuma, uh, kagum?"
Tapi, duh, penyamaranku sudah terbongkar,
Hatiku ternyata alat yang sudah kau kuasai.
Jadi, ini pengakuanku, tanpa tipu daya,
Aku bukan hanya memata-matai, aku jatuh cinta.