Langit merah muda, bukan kelabu biasa.
Aku yang biasa anti kehujanan,
Malah senyum-senyum kayak orang kekenyangan.
Setiap tetesnya bukan air,
Tapi rayuan yang bikin aku terpikir.
"Ini hujan atau pesan mendalam?
Kenapa bikin hati jadi terdiam?"
Payungku bukan pelindung lagi,
Dia malah jadi saksi.
Betapa aku dan dia di bawah rintik,
Tertawa sambil saling melirik.
Tapi tunggu, ini drama baru dimulai,
Hujan makin deras, cinta mulai tergerai.
Ternyata dia cuma numpang teduh,
Setelah kering, dia bilang, "Aku pulang, ya. Duh."
Hujan cinta, kau kejam tapi seru,
Bikin basah hati yang dulu kaku.
Walau akhirnya payungku patah,
Aku tetap ketawa, eh malah tambah pasrah.
Kalau hujan cinta datang,
Siapkan hati, jangan ada penghalang.
Siapa tahu yang datang basah kuyup,
Bisa jadi teman hidup, bukan cuma teman di grup!