Bukan peramal, bukan penyihir tegas.
Kalkulator cinta katanya sih hebat,
Bisa hitung cinta, dengan angka yang cepat!
Kubilang "Aku cinta dia 100%" penuh,
Dia bilang "Hmm, itu mungkin setengah butuh."
Ternyata cinta tak seakurat itu,
Matematika asmara, kok bisa keliru?
"Kamu dan dia 2 tambah 2, empat!"
Tapi hatiku bilang, "Kok nggak pas, kok nggak tepat?"
Senyumannya minus, tatapannya kali,
Cinta ternyata rumit, banyak variabel yang tak terlihat rapi.
Ku coba input, "Apa dia suka aku?"
Kalkulator diam, bikin hati beku.
"ERROR," katanya, "Jangan ditanya!"
Karena cinta tak bisa diukur pakai data.
Jadi kusimpan alat itu di laci,
Kuhitung dengan hati, meski agak berapi-api.
Cinta bukan angka, bukan bilangan prima,
Tapi soal rasa, yang tak punya rumus rahasia!