Kedai kopi buka pada pukul 7 pagi dan pada suatu waktu saya bisa nongkrong di sana selama 5-6 jam sambil belajar. Saya hafal rombongan pertama yang datang: mereka yang dalam perjalanan ke kantor dan terlalu mengantuk untuk mulai bekerja. Setelah itu ada rombongan kedua: para abang ojol yang menyampaikan pesanan dari orang-orang kantoran yang terkantuk-kantuk dan menunggu-nunggu kopi.