Provinsi Lampung memiliki karakteristik wilayah yang beragam, yang berdampak pada potensi ekonomi yang berbeda di setiap daerah. Pertumbuhan ekonomi, yang didefinisikan sebagai peningkatan produksi barang dan jasa serta kesejahteraan masyarakat, menghadapi tantangan akibat disparitas pembangunan antar wilayah. Meskipun rata-rata lama sekolah menunjukkan peningkatan, hal ini tidak cukup untuk mengurangi ketimpangan pendapatan antar wilayah. Selain itu, jumlah penduduk miskin mengalami peningkatan selama pandemi COVID-19, yang berdampak negatif pada daya beli masyarakat dan kualitas hidup. Untuk mengatasi masalah ini, rekomendasi kebijakan berupa pengembangan sumber daya manusia melalui peningkatan akses dan kualitas pendidikan serta investasi dalam infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan konektivitas antar daerah.