Sekarang kita menunggu proses penghitungan suara di tingkat KPUD dan KPU Pusat hingga beberapa hari ke depan akan di umumkan siapakah yang akan menjadi pemimpin Indonesia ke depan. Tetapi sebelum pengumuman dilakukan oleh KPU kita telah melihat sebuah penghitungan cepat (Quick Count). Sehingga sangat wajar kalau pasangan yang dinyatakan memenangi penghitungan cepat ini merasa bangga dan melakukan sebuah pernyataan publik akan kemenangannya. Tetapi yang menjadi kejanggalan adalah ternyata kedua pasangan dinyatakan menang.
Sebenarnya kalau kita melihat dengan lebih seksama maka lembaga-lembaga survey yang menyatakan pasangan nomor urut 1 menang ada di TV pendukung pasangan nomor urut 1 sedang lembaga-lembaga yang menyatakan kemenangan nomor urut 2 ada di TV pendukung nomor urut 2 tersebut dan beberapa TV swasta yang menyatakan sikap netral. Selain itu lembaga-lembaga survey yang melakukan pengumuman hari ini juga dengan mudah bisa kita lihat kredibilitasnya. Paling tidak dari sejarah dan pengalaman lembaga survey tersebut. Namun demikian, setelah diamati lebih seksama lagi maka akan timbul pertanyaan, mengapa masing-masing pasangan dinyatakan menang?
Sebelum menjawab pertanyaan itu maka siang tadi timbul pertanyaan dalam benak penulis ketika di salah satu TV swasta Maruara Sirait sebagai Tim Sukses pasangan nomor 2 dengan tegas menyatakan terimakasih kepada Presiden, TNI dan Polri. Pernyataan tegas ini pantas mendapat perhatian khusus mengingat Maruarar yang berasal dari PDIP ini selama ini cukup dikenal sebagai tokoh oposisi sesuai sikap partainya. Kalau kemudian ada sebuah ungkapan terimakasih yang begitu lugas maka kita patut bertanya. Setelah pernyataan publik pasangan nomor urut 2 maka Jokowi juga menyatakan rasa terimakasih yang lugas yang ditujukan kepada presiden SBY.
Setelah malam tadi teranglah kedua pasangan melakukan kunjungan kepada presiden. Apa yang dapat kita lihat di sini. Ini hanyalah opini dari seorang awam. Beginilah penulis dapat melihatnya. Setiap pasangan dinyatakan menang oleh lembaga-lembaga survey. Agar masyarakat tidak mempunyai sikap. Kemudian kedua pasangan capres mengunjungi presiden menyatakan rasa terimakasih mereka tetapi tentu terlihat pesan politik.
Mulai malam ini hingga beberapa hari ke depan akan dilakukan penghitungan suara. Maka siapapun yang akan dinyatakan menang kelak maka masing-masing pasangan akan menyatakan benar sesaui dengan proses penghitungan cepat. Dengan demikian, maka salah satu pasangan sedang mengawal penghitungan suara dan pasangan lain akan berusaha mengupayakan penghitungan suara sesuai dengan penghitungan cepat lembaga surveynya.
Saat ini, diperlukan ketegasan pemerintah untuk menjaga proses demokrasi di Indonesia. Pemerintah dalam hal ini presiden mesti menjaga proses penghitungan suara ini benar-benar berlangsung jujur, adil dan lancar dan tidak dicemari dari berbagai intervensi dari kedua belah pihak.
Selain itu, diperlukan ketegasan dari persatuan lembaga survey untuk menindak tegas lembaga-lembaga survey yang kalau terbukti telah melakukan rekayasa data demi pihak yang menaungi atau membayarnya karena itu telah menciderai intelektulitas bangsa Indonesia. Perbedaan hasil lembaga survey itu tentu dapat diterima masyarakat tetapi kebohongan publik melalui rekayasa data secara nasional itu telah menciderai moralitas bangsa. Ini tidak dapat ditawar-tawar, pesan penulis mereka yang bertanggungjawab kalau dapat dibawa hingga ke pengadilan untuk mendapat hukuman yang setimpal.
Bangunlah negeriku, bangunlah bangsaku.