Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Latar Belakang Serangan Umum 1 Maret

8 Juni 2023   12:01 Diperbarui: 3 Mei 2024   07:51 253 0
Serangan Umum 1 Maret merupakan wujud nyata dari persatuan Bangsa Indonesia untuk    menegakan kembali kedaulatan bangsa yang sudah diproklamasikan. Setelah Indonesia memproklamirkan kemeredekaannya, Belanda masih tetap berusaha ingin menguasai kembali Indonesia dengan berbagai cara. Indonesia saat itu sebagai negara yang masih muda melakukan sejumlah cara untuk mempertahankan kemerdekaannya, termasuk dengan cara diplomasi atau berunding dengan Belanda. Salah satu jalur diplomasi yang ditempuh kala itu adalah perjanjian Renville. Hasil Perundingan Renville yang ditandatangani pada 17 Januari 1948 itu ternyata cukup merugikan bagi Indonesia. Wilayah kedaulatan RI menjadi semakin sempit karena wilayah Indonesia hanya Jawa Tengah, Yogyakarta,  dan  Jawa  Timur dengan diterapkannya aturan Garis van Mook atau Garis Status Quo. Di tengah kekalutan politik Indonesia saat itu, Belanda menggempur kembali Indonesia dalam agresi militer II pada  tanggal  19 Desember  1948.  Agresi Militer Belanda II ini memiliki tujuan untuk menghancurkan kedaulatan Bangsa  Indonesia dengan melakukan serangan di Ibukota negara yaitu Yogyakarta. Belanda ingin membuat ibukota Indonesia hancur sehingga menimbulkan rasa tidak aman yang membuat Bangsa Indonesia akan menyerah dan menuruti perintah Belanda.  Selain dengan melakukan Agresi Militer Belanda II ini, Belanda ingin menunjukan kepada dunia internasional bahwa Indonesia dan TNI sudah tidak ada. Tindakan Belanda tersebut juga merupakan pelanggaran atas perjanjian Renville. Agresi militer II yang dikenal dengan Operasi Gagak ini dikecam keras oleh dunia Internasional. (Pratama, 2023:9 8 - 107)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun