Sebagai mahasiswa yang tumbuh di kota besar, saya memiliki pengalaman pribadi yang mencerminkan fenomena ini. Pada awalnya, saya merasa bangga mengenakan pakaian tradisional saat acara-acara penting, namun seiring berjalannya waktu, saya mulai merasa sedikit terasingkan di tengah arus modernitas yang mendominasi. Di sisi lain, saya juga melihat teman-teman saya yang merasa bahwa budaya lokal sering dianggap kuno, sehingga mereka lebih memilih untuk mengikuti tren global yang sedang populer. Namun, meskipun begitu, saya tetap merasa bahwa ada kekuatan dalam budaya lokal yang tidak bisa digantikan dengan budaya luar, sebuah kekuatan yang seharusnya tetap kita jaga.