"Jika Pernikahan adalah Sebuah Rumah". Begitu nama judul tulisan yang menarik perhatian saya di dalam buku terbaru Fahd Pahdepie, Cerita Sebelum Bercerai. Iya, menarik. Karena ya itu, lah kok bener juga kalau dipikir-pikir mah.
Saya kutip sebagian kecil kalimatnya yang sangat menarik itu.
"Fondasinya digali dari luka-luka masa kecil atau masa remaja. Temboknya didirkan dari batu bata perasaan yang kadang sedih, gelisah, optimistis, bahagia atau sesekali terlalu percaya diri. Jendela dan pintu-pintu dipasang dengan rasa takut atau rasa kesepian. Sementara atapnya disusun dari genteng-genteng yang mungkin retak karena pernah dikecewakan atau dikhianati".
Nah loh. Jleb banget kan.