Mata Suyatmi sembab. Di tengah keramaian depan loket stasiun kereta yang padat itu, wajahnya basah. Air mata yang dari tadi sudah berjatuhan belumlah kering. Di tangannya masih tersisa sepuluh lembar kertas putih kopian. Dengan lem yang dia bawa dari tadi, tangannya lalu memasang kertas putih itu di dinding. Kertas putih itu berjudul besar Orang hilang!!! , disertai sebuah foto buram dan beberapa informasi singkat. Karuan saja beberapa orang pembeli tiket kereta merubunginya. Dengan terisak, Suyatmi menjawab sebisanya. “Itu bapak. Sudah tiga hari tidak pulang ke rumah. Sudah sepuh”. Lalu dia terdiam. Pandangannya kosong. Pertanyaan orang sekitar tidak didengar. Sekali dia terlihat tersenyum, lalu tatapannya kembali kosong…..